[Review + BBI Secret Santa 2014] The Time Keeper - Mitch Albom


Title of Book : The Time Keeper (Sang Penjaga Waktu)
Author : Mitch Albom
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama

Dari penulis yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia dengan buku-bukunya, Tuesday with Morrie, dan The Five People You Meet in Heaven,kini hadir dengan novel terbarunya, The Time Keeper—fabel tentang manusia pertama yang menghitung waktu di bumi. Orang yang kelak menjadi sang Penjaga Waktu. Dialah pencipta jam pertama di dunia. Dia dihukum karena mencoba mengukur anugerah terbesar dari Tuhan, diasingkan ke dalam gua hingga berabad-abad dan dipaksa mendengarkan suara orang-orang yang minta diberi lebih banyak waktu. Lalu dia kembali ke dunia kita, dengan membawa jam pasir ajaib dan sebuah misi: menebus kesalahannya dengan mempertemukan dua manusia di bumi, untuk mengajarkan makna waktu pada mereka.



The Time Keeper atau Sang Penjaga Waktu bercerita tentang Dor, seorang pria yang gemar menghitung. Hidupnya biasa-biasa saja, sampai dia memutuskan untuk menghitung waktu. Dor adalah manusia pertama yang berhasil menghitung waktu. Pencapaiannya berubah menjadi sebuah kutukan. Dor dikurung dalam gua selama ribuan tahun. Dor tidak dapat menua dan terperangkap dalam kesendiriannya. Di lain tempat ada dua manusia, Sarah dan Victor, yang merasa hidupnya diganggu oleh waktu. Yang pertama ingin agar waktunya berhenti, sedangkan yang lain ingin waktu lebih banyak lagi. Sebagai penebus kesalahan, Dor mendapat misi untuk menemukan kedua manusia tersebut dan membantu mereka dalam memahami makna waktu.
Gaya penulisan Albom adalah salah satu alasan yang membuat Beliau masuk ke dalam daftar penulis favorit saya. Sehingga jelas, buku ini memiliki nilai yang cukup tinggi di mata saya. The Time Keeper terbagi ke dalam banyak bab dimana masing-masing bab memiliki naratif yang cukup pendek. Beberapa orang mungkin kurang suka dengan penulisan seperti ini, but I like it. Bab yang pendek membuat saya tidak mudah bosan. Selain itu cerita jadi lebih mudah untuk diikuti. 
Buku ini memiliki alur nonlinier. Secara garis besar The Time Keeper memiliki dua timeline. Timeline pertama adalah kisah Dor di masa lalu, zaman menara babel. Sedangkan timeline kedua adalah kisah Sarah dan Victor di zaman modern. Walaupun begitu, saya tidak merasa kebingungan dengan alur cerita buku ini. Selain itu, kisah Dor dipaparkan seperti dongeng. I love fairytales, so another plus point. Tapi, bagian dimana Dor berusaha menyelematkan Sarah dan Victor terasa klise dan sedikit banyak mengingatkan saya pada A Christmas Carol karya Charles Dickens.
Di The Time Keeper, Albom mengangkat tema yang sederhana namun krusial. Menghitung waktu jelas merupakan bagian dari hidup kita. Being a student, I’ve always been afraid of time, of deadlines. There’s so many school assignments to be done, not so much time. Seringkali saya berharap satu hari terdiri dari lebih dari 24 jam. But then again, kalau misalnya memang satu hari terdiri dari (misalnya) 48 jam apakah bisa menjamin bahwa saya tidak akan tetap merasa kekurangan?
This book made me do a lot of thinking. Terkadang saya merasa diperbudak oleh waktu. Seperti seberapa banyak yang seharusnya mampu saya capai dalam batas waktu tertentu. Namun terkadang saya juga merasa menyia-nyiakan waktu. Bagaimana seandainya waktu tidak pernah dihitung? Apakah saya akan lebih menghargai hidup dan merasa lebih tenang? Atau malah saya akan menyia-nyiakan hidup karena merasa tak ada batasan?
“Ingat ini selalu: Ada alasannya mengapa Tuhan membatasi hari-hari manusia.”
Satu hal yang agak ngganggu dari buku ini, khususnya edisi ini adalah typo. Di halaman 284 ada typo nama yang seharusnya Dor jadi Dora. Hanya satu, tapi cukup mengganggu. Lagi serius menikmati cerita tiba-tiba muncul nama tokoh animasi anak-anak yang akhirnya malah merusak momen. Selain itu, all is good. In conclusion, The Time Keeper is sooo good. It’s beautifully written, It’s easy to read, and it’s thought provoking. Bahkan saya sempat kena book hangover selama beberapa jam setelah menyelesaikan buku ini. Thanks Mr. Albom.





Waktunya tebak secret santa! Tahun ini saya lebih beruntung dibanding sebelumnya. Sepertinya tebakan saya pas kali ini. Berdasarkan petunjuk yang sudah saya share di sini, saya menggeser susunan abjad A->N. Jadi jawabannya:
X N A T B C N A
K A N G O P A N
alias Yovano Nalande dari Kandang Baca. Bener nggak sih? Bener kan? Dear Kang Opan, thanks a lot for the gifts. I love it.

6 comments :