[Review] The Brethren (Majelis) - John Grisham

Title of Book : The Brethren (Majelis)
Author : John Grisham
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama

Trumble adalah penjara federal berpenjagaan minimum, sebuah "kamp", tempat tinggal berbagai penjahat yang relatif tidak berbahaya para pengedar obat bius, perampok bank, penipu, penyelundup, penggelap pajak, dua bajingan Wall Street, satu dokter, setidaknya lima pengacara.
Dan tiga mantan hakim yang menamakan diri Majelis: satu dari Texas, satu dari California, dan satu dari Mississippi. Setiap hari mereka bertemu di perpustakaan hukum, markas mereka di Trumble, tempat mereka menulis argumen-argumen hukum, menangani kasus-kasus untuk para penghuni lainnya, mempraktekkan hukum tanpa izin, dan kadang-kadang menegakkan keadilan di penjara. Dan mereka menulis surat berjam-jam. Mereka merancang penipuan lewat surat, dan sangat berhasil. Uang mengalir masuk.
Suatu ketika jerat mereka salah memilih korban, yaitu seorang yang berkuasa, yang dikelilingi orang-orang yang berbahaya. Sejak saat itu, hari-hari kejayaan Majelis terancam berakhir.


The Brethren dibuka dengan adegan persidangan unik karena bertempatkan di penjara federal Trumble dan dipimpin oleh tiga mantan hakim yang menyebut diri mereka Majelis. Ketiga mantan hakim tersebut adalah Joe Roy Spicer, Finn Yarber, dan Hatlee Beech. Mereka bertiga menghabiskan waktu di Trumble dengan menangani kasus-kasus antar narapidana atau bahkan memberikan konsultasi hukum bagi nonpenghuni Trumble. Dari situlah mereka mendapatkan uang. Merasa belum cukup, meraka kemudian memutuskan untuk melakukan ‘tipuan Angola’ untuk mendapatkan lebih banyak uang. Saya nggak akan menjelaskan lebih lanjut tentang tipuan ini. Menurut saya tipuan inilah daya tarik utama dari buku ini.
Dalam menjalankan tipuan Angola, Majelis dibantu oleh pengacara mereka, Trevor Carson. Trevor Carson adalah pengacara pemabuk yang lebih sering nongkrong di Pete’s Bar and Grill dibanding kantornya dan minum dua kaleng bir untuk makan siang (atau minum siang?). Mereka membutuhkan Trevor untuk mengatur aliran uang mereka dan untuk melakukan kontak dengan luar.
Selain itu, buku ini juga bercerita tentang seorang Direktur CIA dan taktiknya untuk memenangkan seorang calon Presiden. Lah hubungannya apa? Dua kubu ini dihubungkan oleh satu kesalahan kecil yang konyol menurut saya. Karena keterlibatan CIA satu masalah kecil ini jadi heboh dan melibatkan sedikit pertumpahan darah.
Saya suka dengan tiap karakter dalam buku ini. Mereka unik, konyol, dan menarik. Mereka sama-sama licik dan mengusahakan segala cara untuk mencapai keinginan mereka. Ketika membaca adegan persidangan Majelis, entah kenapa saya bukannya membayangkan penjara tapi rumah sakit jiwa. Err..
Menurut saya, The Brethren mulai seru di setengah bagian terakhir buku, di mana urusan tipuan sang Majelis sudah mulai belibet dan mengikutkan CIA. Padahal, sebenarnya tipuan Angola itu sederhana dan cenderung konyol. Kesalahan Majelis adalah menjaring korban yang salah. Saya agak bosan dengan bagian yang menjelaskan taktik CIA dan teori dugaan si Direktur bahwa seorang pemimpin di Rusia akan melakukan kudeta yang mungkin memicu perang dunia ketiga. Sebenarnya, karena teori itulah Pak Direktur kemudian memutuskan untuk mengutus seorang anggota kongres untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Kalau dilihat dari usaha-usaha CIA untuk memenangkan calon Presiden ini, is it really worth it?

“Momentum adalah binatang aneh dalam politik”


Submitted for:


No comments :

Post a Comment