Series: The Immortals #6
Author: Alyson Noel
Publisher: Mizan Fantasy
Publication Year: 2012
Language: Bahasa Indonesia
Translator: Reni Indardini
Format: Paperback
Pages: 389
Kau harus melihatnya. Mempelajarinya. Memahaminya. Perjalanan tersebut panjang dan berat,tapi imbalannya sangatlah luar biasa... hanya yang berhati suci yang dapat memperolehnya.Setelah berhasil mengalahkan musuh bebuyutan mereka, kini Damen dan Ever bisa mulai berkonsentrasi mencari penawar racun bagi Damen. Namun perjalanan mereka mencari penawar akan membawa mereka ke dalam pusat kegelapan Summerland.Di pulau yang tak pernah berhenti hujan, Ever dan Damen akan menemukan rahasia mereka di masa lalu yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya dan berbagai fakta tentang penyebab perpisahan mereka. Dan saat rahasia terakhir mereka terungkap, masa depan hubungan Ever dan Damen pun telah ditetapkan dalam sebuah keputusan absolut… dan tidak akan bisa diubah lagi untuk selamanya.
*spoiler alert*
Everlasting adalah buku terakhir dari seri immortal karya Alyson Noel. Di buku ini, Ever harus melakukan perjalanan panjang yang akan mengungkap asal mula kisah hidupnya dan keterkaitannya dengan orang sekitar. Ever dituntut untuk melakukan pencarian yang akan mengubah hidup banyak orang. Kali ini, Ever tidak hanya sekedar mencari penawar untuk kutukan Damen. Perjalanan ini dapat memeberikan gambar besar dari takdir Ever. Bermula dari sebuah lagu aneh yang dinyanyikan oleh wanita tua misterius di sisi gelap Summerland, Ever berusaha mengungkap misteri yang nantinya akan menuntun Ever untuk menemukan kebenaran sejati.
Jujur, saya nggak nyangka bahwa saya akan merasa emosional membaca buku terakhir dari seri ini. Mungkin karena saya membaca seri ini sekaligus (marathon), jadi saya nggak melupakan detil atau apa yang terjadi di buku sebelumnya sehingga saya secara tidak langsung merasa lebih dekat dengan Ever dan Damen. Apapun alasannya, saya lebih menikmati membaca buku ini dibandingkan buku-buku sebelumnya. Kalau di buku-buku sebelumnya saya mengeluh karena nggak ada yang terjadi, di buku ini banyak yang terjadi. Mulai dari masa lalu Damen dan Ever yang mengawali kisah mereka di dunia, pembebasan jiwa-jiwa yang tersesat, hingga ke pencarian Ever akan jawaban yang sebenarnya dia butuhkan dan inginkan.
Karakter Ever jelas lebih banyak berkembang dibanding di buku-buku sebelumnya. Ever menjadi lebih bijak dan lebih berani dalam mengikuti kata hatinya. Damen terlihat lebih manusia yang juga memiliki keraguan dan rasa bersalah akan cara hidup dan kesalahannya di masa lalu. Lagi-lagi cinta Ever dan Damen diuji di buku ini, tetapi pada tingkatan yang lebih dibandingkan sebelumnya. Damen dan Ever memiliki cara berpikir yang bertentangan akan hal fundamental dalam hidup mereka sehingga mau tidak mau kali ini pilihannya adalah benar-benar berpisah atau tetap bersama.
Saya sudah menyangka sebelumnya bahwa keabadian mereka adalah akar permasalahan dari tidakbisanya Damen dan Ever bersatu. Banyak konsep mengenai pencarian kebenaran, karma, energi alam semesta, dan sebagainya yang mungkin melelahkan dan membosankan tetapi menurut saya menarik untuk dibaca.
Selama beberapa saat, saya mengira bahwa buku ini akan memiliki akhir yang nggak saya harapkan. Rasanya seperti akhir serial TV friends ketika Ross pulang ke apartment setelah mengantar Rachel ke bandara. Namun setelah saya mengetahui bagaimana akhir buku ini, cukup lega rasanya. Jadi, akhir buku ini cukup memberi kesan bagi saya.
Final verdict, secara kesuluruhan seri ini memang bukan seri terbaik yang pernah saya baca. Menurut saya, membaca seri ini harus benar-benar sabar. Karena lambat sekali perkembangannya. Tetapi, semua hal yang ada di buku ini ada alasannya walaupun baru diungkap di saat-saat terakhir. Oleh karena itu, membaca seri ini membutuhkan kesabaran. Apalagi seri ini cukup panjang, dengan total enam buku. Saya nggak menyesal membaca seri ini. The immortals may not be the best series out there, but it has its own charm.
No comments :
Post a Comment