Author: Akiyoshi Rikako
Publisher: Haru
Publication Year: 2017
Language: Bahasa Indonesia
Translator: Andry Setiawan
Format: Paperback
Pages: 277
Ruri yakin ibu tirinya telah membunuh ayahnya.
Tak sanggup hidup bersama ibu tirinya, Ruri bertekad bunuh diri untuk menyusul ayahnya.
Ruri akhirnya pergi ke desa yang terkenal sebagai tempat bunuh diri, tapi dia malah bertemu dengan hantu seorang pemuda yang menghentikan niatnya. Hantu itu berjanji akan membantu Ruri menemukan bukti yang disembunyikan oleh ibu tirinya, dengan janji dia akan membiarkan Ruri mencabut nyawanya seminggu kemudian jika bukti tersebut tidak ditemukan.
Itulah jadwal bunuh diri Ruri: satu minggu, terhitung dari hari itu.
--------------------------------------------------------
Hidup Ruri jungkir balik ketika Ibunya meninggal secara tiba-tiba. Sejak itu, hidup Ruri berpusat pada Ayahnya. Namun, dua tahun setelah kepergian Ibunya, Ayah Ruri meminta restu Ruri untuk menikahi asistennya yang bernama Reiko. Dengan berat hati, Ruri memberi restu. Tak disangka, beberapa lama setelah mereka menikah, Ayah Ruri meninggal karena sakit. Setelah berbulan-bulan, Ruri menyadari adanya keanehan pada kematian Ayahnya. Ruri pun mencurigai Reiko. Ruri menduga bahwa Reiko telah meracuni Ayah Ruri. Ruri pun berusaha melapor ke polisi dan menanyakan perihal sebab kematian kepada sahabat Ayahnya yang telah memastikan kematian Ayahnya. Tetapi semua tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan Ruri. Putus asa, Ruri memutuskan untuk bunuh diri dan meninggalkan surat wasiat yang akan menuduh Reiko. Berdasarkan hasil browsing di internet, Ruri menemukan sebuah desa yang populer sebagai tempat untuk bunuh diri. Karena letaknya yang juga tidak jauh dari Tokyo, Ruri memilih tempat tersebut. Ketika Ruri melaksanakan rencana bunuh diri, sesuatu yang aneh terjadi. Ruri tiba-tiba dapat melihat hantu seorang anak laki-laki. Sebagai pencegahan agar Ruri tidak mencoba bunuh diri lagi, hantu tersebut berjanji untuk membantu memecahkan misteri dibalik kematian Ayah Ruri. Ia pun menunda rencana bunuh dirinya hingga minggu depan.
Scheduled Suicide Day adalah buku Akiyoshi keempat yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru. Dibanding misteri, buku ini lebih banyak mengupas sosok Ruri sendiri. Kental akan tema makanan dan fengshui, Scheduled Suicide Day tidak seperti buku Akiyoshi lain yang sudah saya baca. Ruri di awal buku adalah seorang remaja yang memiliki minat tinggi terhadap makanan dan fengshui. Tidak mengherankan, karena Ayah Ruri adalah seorang koki ternama dan Ibu Ruri adalah seorang patissier yang kemudian membantu Ayah Ruri mengelola sebuah restoran. Karena Ibu Ruri percaya dengan filosofi fengshui, Ayah Ruri pun menerapkan filosofi tersebut di restorannya yang bernama Oasis. Setelah Ibu Ruri meninggal, fengshui adalah salah satu cara bagi Ruri untuk tetap merasa dekat dengan sang Ibu. Sayangnya, Ruri jadi terlalu bergantung pada fengshui. Hal inilah yang malah sering menjadi penyebab konflik di hidup Ruri.
Menurut saya, Scheduled Suicide Day lebih cocok disandingkan dengan The Dead Returns daripada dengan Girls in the Dark atau Holy Mother. Seperti The Dead Returns, buku ini adalah kisah coming-of-age. Ruri yang di awal cerita adalah remaja yang canggung dan terlalu bergantung pada fengshui, akhirnya mulai membuka diri dan mau berusaha untuk lebih bersikap jujur pada orang lain. Mungkin juga karena fokusnya yang berbeda, buku ini jadi lebih mudah ditebak dibanding buku Akiyoshi yang lain. Padahal buku-buku Akiyoshi Rikako dikenal karena plot twistnya yang di luar perkiraan pembaca. Meski begitu, tetap tidak mengurangi enjoyment saya ketika membaca buku ini. Saya malah senang membaca buku yang ceritanya banyak berpusat pada makanan, walau sempat membuat saya merasa lapar.
Satu-satunya kekurangan yang menonjol bagi saya adalah hubungan Ruri dengan si hantu. Penyelesaiannya terlalu klise untuk selera saya. But that’s just me. Overall, menurut saya bagi pembaca yang senang dengan kisah di The Dead Returns akan menikmati Scheduled Suicide Day.
No comments :
Post a Comment