[Review] A Time To Kill (Saat Untuk Membunuh) - John Grisham

Title of Book : A Time to Kill (Saat Untuk Membunuh)
Author : John Grisham
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama

Ketika penduduk Clanton mendengar bahwa seorang pria kulit hitam membunuh dua orang kulit putih, kota itu pun gempar. Massa yang marah bertekad akan merusak, membakar, dan menghancurkan apa pun dan siapa pun yang menantang mereka.
Hanya pengacara muda Jake Brigance yang berani membela Carl Lee Hailey, si terdakwa. Di tengah kerusuhan rasial yang melanda, ia bertekad akan memenangkan kasus ini—kasus yang merupakan taruhan bagi kariernya, juga mengancam keselamatan dirinya dan keluarganya.


Buku yang merupakan novel debut John Grisham ini so far adalah buku beliau yang paling bagus menurut saya. Dengan premis yang menjanjikan, sebenarnya sudah lama saya penasaran dan kepingin baca buku ini. Seperti yang tertulis di sampul belakang buku, A Time to Kill bercerita tentang pengacara Jake Brigance yang membela seorang kulit hitam bernama Carl Lee Hailey. Carl Lee Hailey didakwa membunuh Billy Ray Cobb dan Pete Willard. Dua orang kulit putih ini diduga memperkosa dan menganiaya putri Carl Lee Hailey. Bertempatkan di kota kecil dimana diskriminasi rasial masih cukup kental, akibat kejadian ini kota terbelah menjadi dua kubu. Kubu yang menganggap Carl Lee sebagai seorang pahlawan dan kubu yang menuntut Carl untuk masuk kamar gas karena telah membunuh kulit putih.
This book starts off strong. Di bab pertama saya langsung dihajar dengan kejadian pemerkosaan dan penganiayaan seorang gadis kulit hitam berumur 10 tahun. Dari situ cerita kemudian mengalir hingga akhirnya Carl Lee didakwa dan diadili.
Buku ini ramai sekali menurut saya. Parade pers, rebutan klien, ancaman pembunuhan, pawai dan protes menuntut pembebasan Carl Lee, whoo! Nggak kebayang gimana ramenya Clanton waktu itu. Belum lagi ditambah kemunculan Ku Klux Klan (KKK) yang sebelum baca buku ini jujur saya nggak pernah tahu apa itu. Ketika dideskripsikan sebagai sekumpulan orang berjubah putih dengan topi tinggi warna putih yang terpikir oleh saya adalah penyihir. Karena saya pernah melihat kelompok orang yang berpakaian persis seperti itu menari mengelilingi api unggun muncul di opening credit American Horror Story Coven. Wait, what? Penyihir? Bukan penyihir sih sebenarnya, untuk lebih jelas bisa dibaca di sini.
Untuk menangani kasus sebesar kasus Hailey, Jake dibantu oleh Lucien yang bisa dibilang adalah mentor Jake, dan Harry Rex, pengacara perceraian yang (mengutip kata-kata Jake) licik dan licin. Trio ini memiliki daya tarik sendiri bagi saya. Jake, family man yang (sebisa mungkin) menghindari alkohol, Lucien si tukang mabuk, dan Harry Rex yang suka bertindak sesukanya adalah kombinasi yang unik dan tak jarang mengundang tawa.
A Time to Kill sudah diadaptasi menjadi film berjudul sama yang dibintangi oleh Matthew McConaughey, Sandra Bullock, dan Samuel L. Jackson. Saya belum pernah nonton filmnya dan sepertinya tidak berniat untuk nonton. Image A Time to Kill sudah bagus banget di otak saya jadi saya takut nanti kecewa karena ekspektasi yang sudah terlanjur tinggi.
This book is highly recommended. Bagi yang belum pernah baca karya John Grisham, saya benar-benar merekomendasikan buku ini. Nggak usah takut karena ketebalan buku ini atau terintimidasi sama istilah-istilah hukum yang muncul karena menurut saya, A Time to Kill seperti Mississippi Laws for Dummy. Istilah-istilah dasar hukum dijelaskan secara singkat oleh Grisham dalam buku ini. So what are you waiting for?



Submitted for: 



1 comment :

  1. kayanya pernah baca review buku ini di salah satu blog :) seru ya... semoga terkabul :)

    ReplyDelete