Author : Kazuo Ishiguro
Publisher : Elex Media Komputindo
Dalam An Artist of Floating World, Kazuo Ishiguro menyuguhkan tampilan otentik Jepang pasca perang, Jepang yang `mengambang` karena perubahan perilaku dan budaya.Ishiguro yang lahir di Nagasaki pada tahun 1954 - tetapi pindah ke Inggris pada tahun 1960 - menulis kisah Masuji Ono, seorang seniman bohemian dan penyedia kehidupan malam yang menjadi propagandis imperialisme Jepang selama masa perang.Tetapi kini perang telah berakhir dan Jepang kalah. Istri dan anak Ono terbunuh. Apa yang tersisa pada Ono? Inilah kisah yang membawa Ishiguro meraih penghargaan Whitbread Prize pada tahun 1986.Editor’s NoteIshiguro menulis dengan perpaduan yang sangat baik antara ekonomi dan bahasa deskriptif, tanpa menghamburkan kata atau bagian-bagian yang tidak relevan.
An Artist of The Floating World bukan buku pertama Ishiguro sensei yang saya baca. Walaupun buku lain sensei yang saya baca (Never Let Me Go) juga bukan termasuk favorit saya, tapi ide dan tema yang diangkat cukup menarik bagi saya. Jadi saya nggak ragu waktu ambil buku ini.
Saya bingung mau nulis review mulai dari mana. Kesan utama yang saya dapet dari buku ini adalah … membosankan. Yep. Maaf ya Ishiguro sensei. Tapi saya bosen banget baca buku ini, untung nggak tebal. Alurnya lambat banget dan saya nggak ngerti ceritanya mau dibawa kemana. Saya sampai tertidur tiap baca buku ini.
Membaca buku ini merasa seperti baca memoir karena memang si tokoh utama, Masuji Ono, sering mengenang masa-masa muda Beliau sembari menceritakan kehidupannya setelah pensiun. Walau terkesan santai dan membosankan, sebenarnya pesan yang dibawa buku ini cukup dalam. Masuji Ono di waktu muda adalah seniman yang berani mengambil resiko dan memegang teguh prinsipnya di tengah-tengah kondisi Jepang yang nggak stabil.
This book is definitely not my thing. Bukan karena nggak bagus, tapi memang saya yang nggak cocok. Nggak menutup kemungkinan banget lho, kalo orang lain baca dan nganggep buku ini bagus. Apalagi buku ini adalah pemenang 1986 Whitbread Awards.
No comments :
Post a Comment