Author : John Grisham
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama
Pada 1970, salah satu koran mingguan Mississippi, The Ford County Times, bangkrut. Banyak orang terkejut dan cemas, karena kepemilikan koran itu diambil alih oleh Willie Traynor, mahasiswa dropout berumur 23 tahun. Masa depan koran itu kelihatannya suram, hingga ada ibu muda diperkosa dan dibunuh secara keji oleh anggota keluarga Padgitt yang terkenal.Si tersangka, Danny Padgitt, diadili di gedung pengadilan yang penuh sesak penonton di Clanton, Mississippi. Sidang itu berakhir dengan menyentak dan dramatis ketika si tersangka mengancam akan membalas dendam pada para anggota juri jika mereka menjatuhkan hukuman padanya. Meskipun begitu, mereka menyatakan ia bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup di penjara.Namun, di Mississippi pada 1970, "seumur hidup" tidak selalu berarti "seumur hidup". Sembilan tahun kemudian Danny Padgitt berhasil mendapatkan pembebasan bersyarat. Ia kembali ke Ford County dan pembalasan dendam pun dimulai.
The Last Juror (atau Anggota Juri Terakhir dalam bahasa Indonesia) menceritakan kisah seputar kehidupan penduduk sebuah kota fiksi bernama Clanton, Mississippi. Bermula dari sebuah koran mingguan The Ford County Times yang nyaris bangkrut, yang kemudian dibeli oleh mahasiswa dropout bernama Willie Traynor. Dari sinilah The Ford County Times mulai bangkit perlahan-lahan. Didukung oleh semangat muda Willie Traynor yang haus akan berita dan situasi kota yang tiba-tiba memanas karena adanya kejadian kriminal yang paling brutal dan dramatis di Ford County saat itu.
Buku ini memiliki setting tahun 70an dimana hukum Amerika saat itu masih agak berantakan dan diskriminasi ras masih kental terutama di negara bagian Mississipi. The Last Juror dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama terutama menceritakan persidangan Danny Padgitt, tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan atas Rhoda Kassellaw. Bagian kedua menceritakan bagaimana kehidupan Willie Traynor sebagai pemilik The Ford County Times setelah persidangan kasus Danny Padgitt. Bagian terakhir, menceritakan keguncangan kota Clanton karena adanya beberapa pembunuhan yang diduga berkaitan dengan kasus Danny Pidgitt.
I must say, I really enjoy reading this book. That’s why I give it five stars! Bagian pertama cukup intense, seperti buku John Grisham kebanyakan, adegan persidangan disuguhkan dengan seru dan cukup bikin tegang plus gregetan. Bagian kedua mulai santai, saya ikut menikmati kehidupan yang dijalani oleh Willie Traynor dan kegiatan rutinnya setiap Kamis yaitu makan siang mewah di rumah Miss Callie, salah satu juri kulit hitam yang menjadi sahabat dari Traynor. Pada bagian terakhir buku, Grisham kembali menyuguhkan ketegangan karena tiba-tiba muncul beberapa kasus pembunuhan yang diduga berkaitan dengan kasus Danny Pidgitt.
Baca buku ini sedikit miris, karena menurut buku ini, pada tahun 70an diskriminasi terhadap kulit hitam di daerah Ford County masih sangat kental. Daerah tempat tinggal, tempat ibadah, bahkan sekolah di kota Clanton dibedakan antara kulit hitam dan kulit putih. Anggota juri terpilih pun kebanyakan terdiri dari penduduk kulit putih. Sedikit banyak buku ini mengingatkan saya akan To Kill a Mockingbird, terutama di setting cerita.
Bagi beberapa yang suka membaca karya John Grisham mungkin akan familiar dengan Ford County. Ada beberapa buku Grisham yang memiliki setting di Ford County, yaitu Ford County (kumpulan cerpen), dan A Time to Kill. Bahkan beberapa tokoh di buku A Time to Kill ikut mengambil peran di The Last Juror. A Time to Kill adalah buku debut John Grisham yang membawa namanya hingga terkenal seperti sekarang. Kembali ke The Last Juror, buku ini patut dibaca bagi para penggemar John Grisham. The Last Juror is also recommended for those who love to read crime book.
No comments :
Post a Comment