Series: Kotenbu (Classic Literature Club) #1
Author: Yonezawa Honobu
Translator: Andry Setiawan
Publisher: Haru Media
Publication Year: 2017
Language: English
Format: Paperback
Pages: 244
Kalau kita menyelidikinya, mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak baik.
Oreki Hotaro adalah pemuda hemat energi. Mottonya adalah, “Kalau tidak perlu dikerjakan, lebih baik tidak usah dikerjakan. Tapi kalau harus dikerjakan, lakukan dengan praktis.” Hanya saja, semua itu berubah saat dia terpaksa bergabung dengan Klub Sastra Klasik. Chitanda Eru—gadis dengan rasa penasaran yang tinggi—mengubah hari-hari Hotaro, dan dia harus memecahkan misteri demi misteri yang terjadi di sekitar mereka.
Gara-gara Chitanda, mereka dihadapkan pada kasus 33 tahun yang lalu. Hanya saja, petunjuk mereka hanyalah sebuah antologi berjudul Hyouka.
-----------------------
Hyouka merupakan buku pertama dari seri klub sastra klasik (Kotenbu) karya
Yonezawa Honobu. Seperti judul serinya, buku ini menceritakan tentang
kegiatan anggota klub sastra klasik SMA Kamiyama. Bermula dari Oreki Hotaro
yang mendapat amanah dari kakak perempuannya untuk bergabung dengan klub
sastra klasik. Kakak Oreki menduga bahwa klub terancam dibubarkan karena
kurangnya anggota. Sebagai alumni SMA Kamiyama dan mantan anggota klub
sastra klasik, kakak Oreki memintanya untuk menyelamatkan klub tersebut.
Oreki sendiri adalah seorang remaja yang hemat energi. Dia memiliki prinsip
bahwa segala sesuatu harus dikerjakan dengan efisien. Bila tidak perlu
dikerjakan, maka sebaiknya tidak usah dikerjakan. Oreki yang semula enggan
bergabung dengan klub, jadi mulai merubah kebiasaannya sedikit demi sedikit
setelah bertemu dengan Chitanda Eru. Chitanda adalah seorang siswi yang
menjadi ketua klub sastra klasik. Chitanda memiliki rasa penasaran yang
tinggi. Tak jarang para anggota klub menemukan bermacam-macam misteri yang
harus dipecahkan karena Chitanda. Oreki sudah memperhitungkan bahwa menuruti
rasa penasaran Chitanda lebih hemat energi dibanding menghindari. Sehingga
Oreki pun akhirnya berusaha memecahkan misteri-misteri tersebut bersama
anggota klub yang lain. Selain Oreki dan Chitanda, klub sastra klasik juga
beranggotakan Fukube Satoshi, teman Oreki yang memiliki pengetahuan random
cukup luas, dan Ibara Mayaka, yang juga merupakan anggota klub manga.
Misteri yang diangkat di buku ini bukan termasuk misteri yang berat seperti
kasus pembunuhan. Bisa jadi karena Hyouka baru buku pertama dan lebih fokus
ke perkenalan tokoh; atau memang seri ini lebih bercerita tentang kehidupan
SMA para tokoh dengan sedikit bumbu misteri. Di buku ini, yang menjadi
misteri utama adalah hilangnya paman Chitanda yang berkaitan dengan sebuah
kejadian di SMA Kamiyama 33 tahun yang lalu. Karena sudah lama terjadi, para
anggota klub berusaha memecahkan misteri ini dengan berdasarkan pada
dokumen-dokumen yang masih ada. Dari dokumen-dokumen tersebut mereka
mengumpulkan fakta-fakta yang tertulis dan membuat kesimpulan dari sana.
Satu hal yang saya perhatikan, buku ini banyak menggunakan permainan kata
atau kanji. Beberapa misteri yang ada di buku ini berkaitan dengan tata cara
baca kanji. Mungkin karena itu sengaja tokoh-tokohnya ditulis tergabung
dalam klub sastra klasik. Sebenarnya, ini bisa menjadi daya tarik sendiri
terutama bagi mereka yang paham tata bahasa jepang. Saya sendiri tidak bisa
berbahasa jepang. Edisi yang saya baca adalah edisi terjemahan bahasa
indonesia. Walaupun menurut saya penerjemah sudah menjelaskan sebaik mungkin
dengan memberikan catatan kaki, saya tetap merasa ada sesuatu yang hilang.
Rasanya sama seperti ketika humor plesetan diterjemahkan.
Namun, buku ini tetap menyenangkan untuk dibaca. Dinamika antar tokoh dengan
kepribadian yang berbeda-beda membuat interaksi antar mereka menarik untuk
dibaca. Saya merasa ada potensi pada Oreki untuk berkembang. Di awal buku
Oreki mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang berwarna-warni. Sedangkan
sepanjang cerita, Oreki mempertanyakan warna dirinya yang menurut temannya
adalah abu-abu. Selayaknya remaja SMA yang sedang masuk ke masa pencarian
diri, Oreki pun sepertinya sedang mengalami masa tersebut. Saran saya, untuk
buku pertama ini jangan terlalu berharap akan ada misteri rumit seperti pada
kebanyakan buku-buku dengan tokoh detektif. Walaupun begitu, saya tetap
tertarik untuk melanjutkan ke buku kedua dalam seri ini.
No comments :
Post a Comment