Author: Minato Kanae
Publisher: Penerbit Haru
Translator: Andry Setiawan, Clara Canceriana
Publication Year: 2017
Language: Bahasa Indonesia
Format: Paperback
Pages: 304
Moriguchi Yuko adalah seorang guru SMP. Saat anaknya berusia 4 tahun ditemukan meninggal, semua orang mengira itu cuma kecelakaan nahas.
Akan tetapi Moriguchi yakin anaknya dibunuh oleh dua dari anak didiknya. Karena itu, dia tidak akan membiarkan kedua anak itu bebas.
Dia ingin membalas dendam, dan balas dendam yang dia lakukan itu hanyalah awal dari sebuah mimpi buruk....
-----------------------
Confessions adalah buku bergenre misteri kriminal atau lebih spesifik,
iyamisu, karya salah satu penulis Jepang Minato Kanae. Buku ini
termasuk buku yang sebaiknya kita tidak perlu tahu banyak sebelum membaca.
Secara umum, Confessions bercerita tentang pembalasan dendam seorang guru
yang menemukan bahwa ternyata putri semata wayangnya dibunuh oleh dua
muridnya. Bagaimana sang guru menguak kebenaran kematian putrinya dan
pembalasan dendam macam apa yang dilakukan olehnyalah yang menjadi inti buku
ini.
Confessions diceritakan dari berbagai sudut pandang, beberapa diantaranya
adalah sudut pandang sang guru, Moriguchi Yuko, dan kedua murid yang
membunuh anak si guru. Narasi Moriguchi sensei menjadi pembuka buku ini.
Moriguchi sensei memberikan pidato perpisahan di depan kelas karena Beliau
mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai guru SMP. Melalui pidato
tersebut Moriguchi sensei mengungkapkan alasan pengunduran dirinya dan
perlahan mengungkap kebenaran dibalik kematian putrinya. Kemudian narasi
berpindah ke kedua murid yang diduga menjadi pembunuh putri Moriguchi sensei
dan orang-orang sekitar mereka. Pembaca pun tidak hanya melihat dampak
pembunuhan dari keluarga korban namun juga dari sudut pandang pelaku. Lewat
narasi pelaku, pembaca dapat ikut menyelami psikologi pelaku ketika
melakukan pembunuhan dan motif pembunuhan tersebut.
Sekilas, mungkin terasa keji seorang dewasa apalagi guru yang seharusnya
menjadi pendidik malah melakukan balas dendam terhadap anak SMP, apapun
kejahatan yang mereka lakukan. Akan tetapi, penceritaan yang juga dilakukan
dari sudut pandang pelaku memberi dimensi bagi tokoh pelaku sehingga pembaca
jadi tidak serta merta mencap mana yang baik dan mana yang jahat. Bagi saya
pribadi, bukan berarti yang dilakukan Moriguchi sensei benar, tapi saya
paham mengapa Beliau sampai melakukan pembalasan dendam. Alih-alih mendikte
pembaca, Confessions mengundang pembaca untuk menelaah masing-masing
karakter dan menentukan sendiri mana yang menurutnya benar, mana yang salah,
atau bahkan tidak keduanya. Interpretasi tiap pembaca bisa berbeda, tapi
menurut saya justru ini yang menjadi nilai plus buku ini.
Sebenarnya saya pertama tahu tentang Confessions justru dari adaptasi
filmnya. Saya nonton tanpa tahu apa-apa dan cukup terkesan melihat
perkembangan dan cara penyampaian cerita di film ini. Namun ada beberapa
bagian dari film yang kurang memuaskan bagi saya sehingga ketika tahu bahwa
film tersebut ternyata merupakan adaptasi dari buku, saya tertarik untuk
membaca buku yang menjadi source material dari film. Memang bukunya
menjawab pertanyaan yang ada di film. Bisa dibilang ending versi buku lebih
konklusif dibanding versi film.
Overall, saya merekomendasikan buku ini bagi pembaca yang tidak
keberatan dengan genre iyamisu yang identik dengan perasaan tidak
nyaman bahkan bisa menimbulkan reaksi bergidik bagi pembacanya. Kalau sudah
pernah menonton filmnya duluan, (karena filmnya rilis lebih dulu di tahun
2010 dibanding buku terjemahan Bahasa Indonesianya) saya sarankan untuk
tetap membaca buku ini karena yang sudah nonton pasti paham maksud saya
kalau ada 1 kalimat di akhir film yang mengakibatkan endingnya jadi tidak
konklusif.
No comments :
Post a Comment